Tentang Kopi

tips membuat wedang teh (tea) dan kopi (coffee)

kami berdua

walimatul 'ursy timur tengah

Cinta Suci

Ingin kukatakan arti cinta kepadamu, Dinda.

berawal dari taaruf

Sore senja jingga menupuk tangan Indah nampak elok menyebar cakrawala bumi yang luas

Arkan Dian Husnayan

Mujahid Kecil Kami

Thursday, July 02, 2009

BERAWAL DARI TA’ARUF (1)

Sore senja jingga menupuk tangan
Indah nampak elok menyebar cakrawala bumi yang luas
Melantunkan do’a kepadaMu
Sungguh bergetar hati sambil bersenandung


Bunyi SMS mengejutkan aku dengan keadaan duduk santai setelah dzikir sore itu. “Akh, akhwatnya minta ta’aruf besok hari Sabtu, antum bisa khan?.” Memang hari Selasa, sebelumnya kami saling menukar biodata. Secepat itu akhwatnya konfirmasi. Segera ku balas SMS itu dengan singkat, “InsyaAlloh bisa mas.Jzk.”

Gelisah menderu bagaikan ombak
Ombak yang bergulung-gulung tak menentu menghantam karang
Melantunkan do’a kepadaMu
Sungguh bergetar hati sambil bersenandung



Malam serasa malam yang tak menentu. Aku hanya bisa mondar-mandir tak menentu. Sunggu sesaat itu aku masing bingung. Tak terasa adzan maghrib memanggil atas namaNya. Astaghfirulloh!!.. Sesegera aku sholat dan selanjutnya tilawah.

Lantunan indah firmanMu
Begitu dalam mutiara-mutiara penamu
Melantunkan do’a kepadaMu
Sungguh bergetar hati sambil bersenandung



Sabtu, 14 Juni 2008

”Akh, tolong jemput saya di halte Jurug ya.” bunyi SMS satu hari yang lalu. Aku sudah menunggu tuk menjemput seorang al-akh. Tapi ini sudah jam 13.00, sesuai janji ta’arufnya. Huh, membuat gelisah saja nich. Akhirnya jam 13.10 bus yang dinanti-nanti itu datang juga. ”Akh sudah terlambat,” tegasku. ”Iya, bentar saya konfirmasi dulu pihak akhwat.” Alhamdulillah, batinku membuat hatiku lega. Segera ku tancap kuda Supra x 125 menuju tempat lokasi.

Alhamdulillah, akhirnya sampai juga. Terlihat motor Shogun hijau berplat AE. ”Mas, antum duluan yang masuk,” pintaku. Jantungku berdetak kencang. ”Mas, ada hijabnya gak ya,” tanyaku dengan lugu. ”Ya, gak ada. Emange rapat!” balasnya. Wehehe, aku hanya tersenyum aja. Huh, jantungku semakin berdetak kencang saja. Allahu Akbar!!

Akhirnya kita dipersilahkan masuk dan duduk. Tiba-tiba .... Akupun sudah menumpahkan air minumnya. Di mana sudah tersaji makanan dan minuman sebelumnya. ”Wah, lagi ngono wes grogi” celetuk al-akh. Wah, akupun malu bangetzz. ”Iyo, dian lagi ngono wis grogi” tambah mbak-nya. Wah, tambah malu kuadarat. Sebenarnya bukan grogi karena gelasnya memang gak keliatan..hehe...

Akhirnya jam 13.30 ta’aruf dimulai.. Bismillah...
(bersambung...)

*******
Satu tahun, saya ingat betul bahwa tanggal 14 Juni 2008 saat itu adalah peristiwa sejarah bagiku yaitu ta’aruf dengan seorang al-ukh (yang sekarang istri saya :D jadinya pasangan dari Timur Tengah). Hal yang menegangkan saya kira sewaktu ta’aruf tersebut. Dan biasanya para jomblo’er itu biasanya menanyakan hal-hal “itu lho” apa yang dibicarakan “itu lho” kepada saya. Hayo ngaku, sapa?..apa kata dunia?..hehe..

Solo, 140609