Tentang Kopi

tips membuat wedang teh (tea) dan kopi (coffee)

kami berdua

walimatul 'ursy timur tengah

Cinta Suci

Ingin kukatakan arti cinta kepadamu, Dinda.

berawal dari taaruf

Sore senja jingga menupuk tangan Indah nampak elok menyebar cakrawala bumi yang luas

Arkan Dian Husnayan

Mujahid Kecil Kami

Tuesday, October 28, 2008

Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928




Di sepanjang sejarah, pemuda senantiasa digambarkan sebagai generasi yang memiliki kekokohan fisik yang luar biasa dan semangat patriotik yang berkobar-kobar. Peranannya yang selalu mendominasi di berbagai peristiwa sejarah menjadikan generasi ini memiliki tempat (kedudukan) yang sangat istimewa sepanjang zaman.

Kita tahu semuanya bahwa tanggal 28 Oktober 1928 telah terikrar sumpah pemuda pada Konggres II.

Berikut isinya yang sebagian saya ringkas http://sumpahpemuda.org/

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda II yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.

Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Jelas bahwa kongres pemuda ke II di mana diikrarkan Sumpah Pemuda bukan pekerjaan dalam sedikit waktu saja, dan terang juga bukan hasil usaha dari beberapa gelintir orang saja. Hal ini merupakan perjuangan panjang sejak Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908. Bahkan ada sebuah peristiwa lainnya yaitu ketika tahun 1904 Dr A,Rivai lulus ujian dokter sebagai Nederland Arts di Utrecht Belanda, pupus sudahlah anggapan jelek bahwa bangsa Indonesia itu “Laksheid”. Kata ini amat sakit didengar karena berarti pemalas, tidak punya kemauan bekerja atau berbuat sesuatu.


Sejarah kemudian membuktikan bahwa modal kejuangan diatas amat penting artinya pasca penjajahan Jepang (1942-1945), dimana api Revolusi Kemerdekaan mulai dinyalakan dengan kesadaran adanya kesatuan dan persatuan kebangsaan yang bermotifkan pantang untuk dijajah kembali oleh kekuatan asing apapun bentuknya. Peristiwa Rengasdengklok juga adalah sebagian peran pemuda-pemuda dalam mewujudkan puncak kejayaan Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan mengawali "Revolusi Pemoeda", dan berakhir ketika penjajah terahir di Indonesia yaitu Imperium Belanda menyatakan pengakuannya pada Kemerdekaan Republik Indonesia Serikat pada tanggal 27 Desember 1949. Tidak sampai 1 tahun kemudian, RIS bubar dan Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk kembali pada tanggal 17 Agustus 1950.


Tanggung Jawab Pemuda Hari Ini

Apakah dengan beralihnya masa, bertukarnya generasi maka berubah pula peran dan tanggung jawab pemuda hari ini?

Apakah pemuda hari ini dibiarkan begitu saja bersenda gurau, terbahak-bahak menikmati hidupnya tanpa diminta pertenggungjawaban sedikitpun?

Bagaimana tanggung jawab kita sebagai pemuda?.


Rujukan:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda
http://sejarahkita.blogspot.com
http://sumpahpemuda.org/

Thursday, October 16, 2008

Episode Cinta III : Ketika Cinta Tertambat



Di hujan penghabisan
Telah ada cermin dengan wajah tunggal .
maka tersengal-sengal tasbih dilahirkan
meringkuk di eksekusi kesaksian: Laa ilahaillaallah, muhammadurrasulullah
Dasyat! Tiada sisa hujan tanpa riak takbir berjatuhan….

(Hujan Penghabisan, epilog dari catatan seorang sahabat sebelum wisuda SMU: 080503)


Maha pengasih ALLAH yang telah mengajarkan cinta. Ucapkan cinta dengan segera. Tebarkan Cinta, Cinta, Cinta. I love it, I love her, I love him, I love them, I love you, I love anything… I LOVE ALLAH. Jangan tunda lagi hingga nama-nama kita telah tercantum di batu pualam pemakaman. Tidak ada lagi Cinta itu diucapkan atau mengucapkan. Tidak mendengar lagi. Tidak didengar lagi…1

Saya tercenung usai membaca tulisan seorang sahabat di buku catatan yang hingga kini masih tersimpan. Hmh, Cinta! Saya sedang tidak ingin mengobralnya saat ini. Tidak pula hendak membangkitkan kenangan tentangnya. Namun, sekedar mengajak Anda menguatkan ikatan cinta atas nama-NYA, boleh, ya? Izinkan saya mengawalinya dengan sebuah hadits indah,

“Di sekitar Arsy ada menara-menara dari cahaya. Di dalamnya ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya & wajah-wajah mereka bercahaya. Mereka bukan nabi & syuhada’. Para nabi & syuhada’ iri kepada mereka. Ketika ditanya para sahabat, Rasulullah menjawab,”Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena ALLAH, saling bersahabat karena ALLAH, & saling kunjung karena ALLAH”2

(Dulu) setiap kali berada dalam kulminasi jenuh di LDK, saya mencoba untuk tidak terpuruk. Saya ingat wajah-wajah teduh penuh semangat. Saya harus bangkit. Saya tidak ingin futur. Lantas, menyelamlah saya pada telaga motivasi agar azzam untuk berfastabiqul khairat bersama mereka tetap terjaga.

“Hendaklah ada di antara kamu sekelompok umat yang mengajak kepada kebaikan, memerintah kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” 3

Da’wah yang dikerjakan sendiri-sendiri tanpa pengorganisasian tak akan bernilai apa-apa. Saya pun diingatkan untuk tetap bertahan. Bukankah dalam jama’ah da’wah begitu banyak barakah yang tiada kan kita temukan dalam komunitas lainnya? Itulah motivasi yang menjadikan hati saya tertambat. Ya! Saya kembali ‘jatuh cinta’ pada wajah-wajah teduh teman-teman yang senantiasa berkomitmen dalam da’wah ilallah. Saya ingin belajar menjadi sahabat yang baik seperti mereka ---seperti sabda Rasulullah Saw. bahwa sahabat yang baik adalah sahabat yang bila engkau melihatnya, menjadikanmu mengingat ALLAH--- meskipun tidak mudah.

Ketika cinta telah tertambat segalanya menjadi indah. Segala sesuatu yang telah kita lewati tidak ada yang buruk. Ya! Segalanya menjadi indah bila dibingkai dengan bingkai dakwah. Semoga itulah yang senantiasa saya rasakan ketika berlayar dengan teman-teman menuju dermaga dan tambatan hakiki, puncak tujuan sejati: ALLAH RABBUL IZZATI. Maka, siapakah yang tak menghendaki perniagaan indah seperti ini?

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?(yaitu) kamu beriman kepada ALLAH dan rasul-NYA dan berjihad di jalan ALLAH dengan harta dan jiwamu. Itu yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya.” 4

Akhirnya, saya mengucapkan syukran jazakumullah khairan jaza’ kepada semua teman-teman LDK - saya mencintai kalian semua karena ALLAH- dan SELAMAT BERJUANG kepada generasi harapan yang akan meneruskan pelayaran ini. Marilah menjaga keikhlasan niat kita di barisan mujahid/dah penerus risalah suci para nabi. ALLAHU AKBAR!


Ketika masa lalu mengusikku: salam buat adik2 FSLDK
Ngawi, 191206

FOOTNOTES:
1 : catatan seorang sahabat masa SMA
2 : H.R Tirmidzi
3 : Q.S Ali Imran : 104
4 : Q. S Ash-shaff: 10-11