Tentang Kopi

tips membuat wedang teh (tea) dan kopi (coffee)

kami berdua

walimatul 'ursy timur tengah

Cinta Suci

Ingin kukatakan arti cinta kepadamu, Dinda.

berawal dari taaruf

Sore senja jingga menupuk tangan Indah nampak elok menyebar cakrawala bumi yang luas

Arkan Dian Husnayan

Mujahid Kecil Kami

Wednesday, April 30, 2008

BEGITU INDAH

Begitu banyak kejenuhan akhir-akhir ini maka perlu ada suatu penyegaran untuk memulai aktivitas. Kejenuhan karena patahnya hati semangat, tugas yang belum selesai, membangun sesuatu yang direncanakan (?), pekerjaan yang belum selesai, kerjaan yang belum dikerjakan dan banyaknya hal yang dituntut.

Sungguh menyenangkan jika tiap pekan (rutin) dapat membagi keluh kesah dengan alam atau hal yang lain untuk menghilangkan kejenuhan. Alam yang berupa corak warnanya menyuguhkan suatu keindahan dan ketenangan.

Alam yang ada di SurgaNya tentunya lebih indah daripada alam yang di dunia ini. Begitu indah ciptaannya di dalam SurgaNya.




“Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu". (QS. 35:35).

***

Dapat sebagai referensi jika kita refreshing yaitu menikmati alam dapat juga sembari nikmatnya makan sendirian bersama, memancing (di danau, laut atau telaga), berpetualang (di gunung atau bukit). Sungguh nikmatnya dari Mu..



(Pengambilan foto di Gunung Lawu..Wuih indahnya dan sejuk lagi =P~ )










(Pengambilan gambar di Waduk KedungOmbo, Sragentina)
/"Mancing yuk...umpannya cacing fo
sfor, yuhuuu...lumayan dapat paus dan hiu ikan kecil-kecil...
Sapa ya ingin gorengkan saya..
hehehe..








(Pengambilan gambar di Waduk KedungOm
bo, Sragentina)
/"Saatnya makan siang.... :)
Membuat hati menjadi damai nan sejahtera..






(Pengambilan gambar di Waduk KedungOmbo, Sragentina)
/"SunSet-nya begitu indah gak kalah dengan di Danau Toba ... hehehe...yuhuuu














___

Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. (QS. 15:19).

Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur. (QS.35:12).

Wallahu a’lam bish showab...



Tuesday, April 22, 2008

Hasbunalloh wa ni’mal wakil


Manusia yang lemah dan terbatas ini mau tidak mau harus berhubungan dengan Kekuatan Maha Besar yang semestinya meminta pertolongan dariNya, ketika beban yang ditanggungnya melampaui kekuatan-kekuatannya yang terbatas, ketika merasa keberatan untuk menanggung beban, ketika jalan terasa begitu panjang sementara cita-citanya semakin menjauh dalam umurnya yang terbatas dan ketika langkah-langkah semakin berat untuk melangkah mencapai tujuan.

....."Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". (QS. Ali ‘Imran:173).



Tatkala Nabi Ibrahim diletakkan di manjaniq, Jibril bertanya kepadanya. “Apakah engkau butuh kepadaku?” Ibrahim menjawab, “Kalau kepadmu (aku) tidak (butuh), tapi kalau kapada Alloh, ya”. Hasbunalloh wa ni’mal wakil, diucapkan oleh Ibrahim tatkala dilemparkan ke dalam api, sehingga api itu tiba-tiba menjadi dingin dan tidak menghancurkan Ibrahim.

Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata: "Darimana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah: "Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali ‘Imran:165)”. Hasbunalloh wa ni’mal wakil, diucapkan oleh Rasululloh s.a.w saat perang Uhud, kemudian Alloh pun menolong mereka.

Seorang itu akan selalu berada di antara sesat dan benar “..maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (QS. Asy Syams:8)”. Bahkan dalam satu waktu seorang bisa dalam keduanya. Ketika seorang hamba bersyukur, taat kepada Alloh dan membuatnya Ridho, maka Alloh akan menurunkan pertolongan-Nya. Sebaliknya jika seorang hamba menyekutukan-Nya, menentang-Nya dan mendurhakai-Nya maka Alloh akan murka dan membiarkan kita dalam kegelapan. “Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-penolong. bagi mereka selain dari Allah (QS. Nuh:71)”.

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Alloh dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah:153)”. Oleh karena itu, setiap kali dalam kepayahan Rasululloh s.a.w senantiasa berseru, “Istirahatlah kami dengan shalat wahai Bilal!”. Dan beliau pun banyak-banyak mengerjakan shalat jika tengah menghadapi suatu masalah agar beliau semakin bertemu Alloh. Dari ‘Abudullah bin Mas’ud ra, ia menuturkan, “Aku menyaksikan Rasululloh s.a.w tengah menceritakan seorang nabi yang dipukuli kaumya hingga berdarah-darah, nabi itu membersihkan darahnya dari mukanyaa sembari berdoa, “Ya Alloh, ampunilah kaumku, sebab mereka tidak mengetahui.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tatkala waktu berjalan lama dan keletihan sudah sampai puncaknya, adakalanya kesabaran pun melemah atau bahkan hilang sama sekali. Karena itu Alloh menambahkan shalat kepada kesabaran, sebab dialah penolong yang tidak pernah jenuh dan bekal yang tidak pernah habis. Sabar adalah penolong yang memperbaharui energi dan bekal yang menguatkan hati sehingga tali kesabaran pun semakin panjang dan tidak terputus. Kemudian menguatkan ridha, keceriaan, ketenangan, kepercayaan diri dan keyakinan.

Menyerahkan semua perkara kepada Alloh, bertawakal kepadaNya, percaya sepenuhnya terhadap janji-janjinya, ridha dengan apa yang dilakukanNya, berbaik sangka kepada-Nya, dan menunggu dengan sabar pertolonganNya merupakan buah keimanan yang paling agung dan sifat yang paling mulia dari seorang mukmin.

Wallahu a’lam bish showab...

Rujukan:

Al-Qarni, ‘Aidh, DR. 2005. Laa Tahzan-Jangan Bersedih. Cetakan kedelapanbelas. Qisthi Press: Jakarta Timur.

Quthb, Sayyid. 2007. Fikih Pergerakan-Aku Wariskan Untuk Kalian. Cetakan Pertama. Uswah: Yogyakarta.


Thursday, April 10, 2008

TIDAK SEKEDAR NAMA

Persaudaraan yang kuat di dalam komunitas atau jaringan akan terwujud manakala suatu individu-individu di dalam komunitas itu mengedepankan visi dan misi bersama dengan meninggalkan sebuah egoisme perorangan atau perkelompok. Suatu hal yang sangat mendasar dalam komunitas adalah suatu komunikasi karena dengan adanya interaksi-interaksi sosial maka secara otomatis rasa individualisme itu akan runtuh sendirinya. Ditambah dengan adanya variasi individu yang ada di dalamnya yang mempunyai berbagai macam potensi. Suatu harapan yang bagus tentunya karena akan melahirkan beberapa langkah-langkah strategis di dalam program-programnya dengan ditunjang dengan komponen-komponen yang lain (waktu, dana, SDM, dll).


Suatu awal yang berat tentunya adalah bagaimana membangun komunitas itu sendiri. Berawal dari satu orang mungkin atau dua orang atau tiga orang yang mempunyai satu pemahaman, satu konsep dan satu tujuan. Kemudian orang satu mengkomunikasikan dengan orang yang lain atau kelompok yang lain dan seterusnya sehingga menghasilkan suatu komunitas yang sudah matang (setengah matang). Sesuatu yang dikumpulkan dan diikat serta dipadukan maka ia akan menjadi sesuatu kekuatan yang baru dengan daya guna yang baru pula. Ambil contoh pasir atau batu, jika mereka berkumpul dipadukan dengan tentunya punya kekuatan dan manfaat tertentu yaitu dapat sebagai beton, tembok, pengeras jalan, gedung-gedung, taman yang indah, dsb. Jika egoisme masih tertanam dalam diri, jika masih berserakan, jika masih dalam kesendirian dan jika tidak ada komunikasi maka komunitas itu hanyalah sebuah nama, nama dan nama.

Komunitas itu tidak akan terjadi manakala pioner-pioner itu mengorbankan jiwa dan hartanya demi komunitas itu terbentuk dengan tujuan yang telah ditetapkan. Perjuangan yang berat bagi pioner-pioner itu mengepakkan dan melebarkan sayap untuk dapat merangkul tangan-tangan yang lain serta menjaga supaya kepakan itu tidak terlepas dan sayap-sayap tidak mudah patah. Dan faktor yang lain adalah kelanjutan dari didukungnya pioner oleh pihak yang dirangkul untuk mengorbankan jiwa dan hartanya serta menjaganya pula sehingga menjadi komunitas yang padu. Jika pihak-pihak yang di dalam komunitas tidak komitmen dalam menjadi menjaga kebersamaan maka komunitas itu hanyalah sebuah nama, nama dan nama.


Komunitas akan lebih hidup ketika langkah-langkah strategis untuk mencapai visi dan misi yang tertuang di dalam program-program telah disepakati dan ditetapkan. Perencanaan yang lebih matang sangat diperlukan guna untuk melangkah dengan pasti dan dapat produktif di dalam pelaksanaan kedepannya. Pelaksanaan yang efisien dan efektif sangat diharapkan guna untuk membantu visi dan misi itu terwujud. Peran leadership dalam mengambil keputusan dan manajemen kontrol oleh pihak yang terkait sangat membantu pelaksanaan tersebut. Suatu yang tidak mengapa jika pelaksanaan itu ada sedikit atau banyak kekurangan sehingga kekurangan itu dapat ditutup dan dihilangkan dengan mengambil hikmah yang baik itu. Jika pihak-pihak yang di dalam komunitas tidak komitmen dalam menjalankan faktor manajemen itu maka komunitas itu hanyalah sebuah nama, nama dan nama.


Komunitas tidak akan hancur ketika dihuni orang-orang yang selalu berkomitmen untuk selalu berjuang (militansi), beriltizam, sabar dan ikhlas serta orang-orang yang cerdas yang menutupi kekurangan dengan keuntungan bukanlah orang-orang yang bodoh yang malah melipatgandakan suatu permasalahan. Sebagai hikmah adalah ketika Rasulullah s.a.w diusir dari Makkah, beliau memutuskan untuk menetap di Madinah dan kemudian berhasil membangun sebuah negara (tidak sekedar komunitas) yang sangat akrab di telinga dan di mata sejarah (Masyarakat Madani)...

wallahu a'lam.

***Rehat***

Dr. ‘Aidh Al-Qarni berkata di dalam buku Laa Tahzan:

"Ketika tertimpa musibah, Anda harus melihat sisi yang paling terang darinya. Ketika seseorang memberikan Anda segelas air lemon maka Anda perlu menambah sesendok gula ke dalamnya. Ketika mendapat hadiah dari ular maka ambil kulitnya yang mahal dan tinggalkanlah bagian tubuhnya yang lain. Ketika disengat kalajengking, ketahuilah bahwa sengatan itu sebenarnya memberikan kekebalan pada tubuh Anda dari bahaya bisa ular. Kendalikan diri Anda dalam berbagai kesulitan yang Anda hadapi!. Dengan begitu, Anda akan dapat mempersembahkan bunga mawar dan melati yang harum. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu (QS.Al-Baqarah:216)."

Saturday, April 05, 2008

SEMUDAH ITU KAH??...TIDAK SEMUDAH ITU...

Untuk kesekian kalinya hal ini dirasakan. Begitu menyakitkan sekali jika hubungan silaturahim ini terputus, ya sangat menyakitkan sekali.

Hati ini seperti tersayat-teriris karena emosi yang terpendam serasa meledak-ledak disertai air mata tak tertahankan lagi yang masih membekas.

Semudahnya memutuskan hubungan silaturahim seperti memutuskan tali dengan pisau yang panas.
Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan*, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.(QS.13:21) (*) Yaitu mengadakan hubungan silaturahim dan tali persaudaraan.

Sabda Nabi Muhammad SAW di dalam riwayat Hadist Bukhari-Muslim: "Tidak akan masuk surga bagi orang-orang yang memutuskan silaturahim".

Saya yakin mereka melakukan ini untuk kebaikan. Karena tidak menyukai atas perbuatan dan tentunya mereka mencintai karenaNya. Hal yang tidak diterima dengan sepenuh hati tapi harus diterima dengan hati yang lapang. Tapi mengapa dengan jalan keluar seperti ini??. Padahal Alloh adalah Maha Pengampun hambaNya.


Tidak diberi kesempatan dan keadilan itu

Bolehkah menangis Ya Rabb?

Menangis akan ujianMu yang penuh warna

Menangis akan hikmahMu yang Agung

Ya Rabb basuhlah luka ini dengan kelembutanMu

Ya Rabb berikanlah kemudahan untuk menata hati yang hancur

Ya Rabb berikanlah yang terbaik untuk hambamu ini

Hasbunalloh wa ni’mal wakil...