Persaudaraan yang kuat di dalam komunitas atau jaringan akan terwujud manakala suatu individu-individu di dalam komunitas itu mengedepankan visi dan misi bersama dengan meninggalkan sebuah egoisme perorangan atau perkelompok. Suatu hal yang sangat mendasar dalam komunitas adalah suatu komunikasi karena dengan adanya interaksi-interaksi sosial maka secara otomatis rasa individualisme itu akan runtuh sendirinya. Ditambah dengan adanya variasi individu yang ada di dalamnya yang mempunyai berbagai macam potensi. Suatu harapan yang bagus tentunya karena akan melahirkan beberapa langkah-langkah strategis di dalam program-programnya dengan ditunjang dengan komponen-komponen yang lain (waktu, dana, SDM, dll).
Suatu awal yang berat tentunya adalah bagaimana membangun komunitas itu sendiri. Berawal dari satu orang mungkin atau dua orang atau tiga orang yang mempunyai satu pemahaman, satu konsep dan satu tujuan. Kemudian orang satu mengkomunikasikan dengan orang yang lain atau kelompok yang lain dan seterusnya sehingga menghasilkan suatu komunitas yang sudah matang (setengah matang). Sesuatu yang dikumpulkan dan diikat serta dipadukan maka ia akan menjadi sesuatu kekuatan yang baru dengan daya guna yang baru pula. Ambil contoh pasir atau batu, jika mereka berkumpul dipadukan dengan tentunya punya kekuatan dan manfaat tertentu yaitu dapat sebagai beton, tembok, pengeras jalan, gedung-gedung, taman yang indah, dsb. Jika egoisme masih tertanam dalam diri, jika masih berserakan, jika masih dalam kesendirian dan jika tidak ada komunikasi maka komunitas itu hanyalah sebuah nama, nama dan nama.
Komunitas akan lebih hidup ketika langkah-langkah strategis untuk mencapai visi dan misi yang tertuang di dalam program-program telah disepakati dan ditetapkan. Perencanaan yang lebih matang sangat diperlukan guna untuk melangkah dengan pasti dan dapat produktif di dalam pelaksanaan kedepannya. Pelaksanaan yang efisien dan efektif sangat diharapkan guna untuk membantu visi dan misi itu terwujud. Peran leadership dalam mengambil keputusan dan manajemen kontrol oleh pihak yang terkait sangat membantu pelaksanaan tersebut. Suatu yang tidak mengapa jika pelaksanaan itu ada sedikit atau banyak kekurangan sehingga kekurangan itu dapat ditutup dan dihilangkan dengan mengambil hikmah yang baik itu. Jika pihak-pihak yang di dalam komunitas tidak komitmen dalam menjalankan faktor manajemen itu maka komunitas itu hanyalah sebuah nama, nama dan nama.
Komunitas tidak akan hancur ketika dihuni orang-orang yang selalu berkomitmen untuk selalu berjuang (militansi), beriltizam, sabar dan ikhlas serta orang-orang yang cerdas yang menutupi kekurangan dengan keuntungan bukanlah orang-orang yang bodoh yang malah melipatgandakan suatu permasalahan. Sebagai hikmah adalah ketika Rasulullah s.a.w diusir dari Makkah, beliau memutuskan untuk menetap di Madinah dan kemudian berhasil membangun sebuah negara (tidak sekedar komunitas) yang sangat akrab di telinga dan di mata sejarah (Masyarakat Madani)...
wallahu a'lam.
***Rehat***
"Ketika tertimpa musibah, Anda harus melihat sisi yang paling terang darinya. Ketika seseorang memberikan Anda segelas air lemon maka Anda perlu menambah sesendok gula ke dalamnya. Ketika mendapat hadiah dari ular maka ambil kulitnya yang mahal dan tinggalkanlah bagian tubuhnya yang lain. Ketika disengat kalajengking, ketahuilah bahwa sengatan itu sebenarnya memberikan kekebalan pada tubuh Anda dari bahaya bisa ular. Kendalikan diri Anda dalam berbagai kesulitan yang Anda hadapi!. Dengan begitu, Anda akan dapat mempersembahkan bunga mawar dan melati yang harum. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu (QS.Al-Baqarah:216)."
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu"
ReplyDeleteSaya takut sama kecoa :( :(
Benci sama takut bedanya apa ya? :(
kayaknya aku kok pernah baca artikel ini ya? tapi dimana? ya disini ini kali ya?he..he..
ReplyDeletekomunitas? komunikasi berkualitas ya bro, hehehe :D
ReplyDeletekata org benci itu beda tipis ama cinta:)
ReplyDeleteyg plg penting dlm suatu komunitas yah slg mengerti, ego dibuang jauh2 deh demi kepentingan bersama.
Assalamu'alaikum
ReplyDelete(salah masuk komentarnya) Akhi...tak terasa, waktu sekian hari sejak pertemuan itu. Terbenak sebuah keraguan dan harapan. Ana ragu, apakah masa setelah pertemuan itu telah ana isi dengan baik sesuai kehendak-Nya atau kah belum.... Namun ana berharap kasih sayang yang tak terputus dari-Nya, dan Dia berikan itu.
Terbentuknya komunitas muslim adalah sebuah kerinduan kita, apapun namanya. Sebuah kerinduan, sempat juga tertuang dalam lirik nasyid di bawah ini:
Wahai seorang kekasih
Telah lama kau dirindui
Pilu sedih dalam kerinduan
Menangispun tak berair mata
Tapi terus tetap bersabar
Karena ikatan janji
Menunggu dengan rindunya
Siksanya sebuah penantian
Mujur janji Allah tetap benar
Pasti nanti tetap kau kan tiba
Hadir segera wahai kekasih
Datang bersama cahaya
Gembira dihati tidak terkira
Bukan ku sorang, malah seluruh alam
Penantian hampir kan berakhir
Kerana kini sudah masanya
Bila saja kita berjumpa
Pasti Islam agung semula
Sebagaimana akhi, ane pun merindukan bahwa masa itu kan tiba. Wassalamu'alaikum
to all: terimakasih atas komentarnya semua.. :)
ReplyDelete