bismillahirrahmanirrahim...
Saudaraku,
Kehidupan ini bagaikan roda zaman yang terus berputar. Hari ini begini, besok entah bagaimana. Bersyukurlah mereka yang dapat mengerti hakekat kehidupannya, memaknai setiap detik waktunya, dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada ini untuk meningkatkan kualitas diri, amal serta ibadahnya.
Saudaraku,
Kita pernah bersimpuh di hadapan-NYA menuyusun sujud pada debu-debu-NYA yang gelap. Kita sulam kata pinta, kita rangkai kalimat doa, memohon agar dalam hidup ini kita diberikan segalanya yang terbaik, berharap IA tunjukkan jalan yang lurus, istiqomah di tengah fitnah, sabar di tengah makar, dan ikhlas menghadapi hidup yang keras. Kemudian air mata kita pun mengalir membasahi malam, sunyi, sepi…
Saudaraku,
namun hari ini kita lupa lagi dengan sebait pinta yang meluncur deras dari lisan kita yang penuh dosa. Lupa akan arti kehidupan, lupa akan perjumpaan dengan-NYA, lupa dengan azzam yang sudah lama tertanam, lupa akan sesuatu di mana kelak taksebait pun doa, tak sejurus sujud pun ada artinya, tak ada arti setiap tangis yang meringis. Kita kembali lupa entah apa penyebabnya, tanyakannlah pada hati kita yang paling dalam, apa yang terjadi dalam diri kiota, padahal setiap tahun selama sebulan kita menjalankan latihan, selama sebulan kita sering berjanji bahwa kita akan benar-ar taat dan tunduk pada ALLAH, bahkan kepergian bulan latihan itu membuat kita benar-benar merasa kehilangan. Namun semuanya hanyalah janji palsu kita, kita kembali melupakan Rabb kita, bahkan beberapa hari saja berlalu dari bulan itu kita sudah tidak memiliki lagi ruhul jihadnya, ada pa dengan diri kita, saudaraku?
Saudaraku,
waktu terus berlalu, detik demi detik telah kita lewati, hari demi hari pun telah kita lalui. Tidak terasa bulan berganti, tahun pun bertukar, sebentar lagi bulan suci Ramadhan akan kembali tiba. Akankah bulan itu menjadikan kita kembali fitri ataukah bulan penuh rahmah itu lewat begitu saja tanpa kita dapat menikmati sedikit pun kemuliaannya. Ataukah bulan Ramadhan itu hanya sekedar meramaikan agenda malam kita, tanpa pernah sedikitpun mendapatkan perubahan dari setiap kedatangannya. Ataukah sebait janji palsu akan kembali kita ucapkan pada sang Rabbi, berjanji akan kita lakukan sebuah perubahan mendasar dalam hidup kita namun senatiasa janji itu kita pungkiri, begitu silih berganti, entah sampai kapan dusta ini kita akhiri.
Saudaraku,
setiap tahun datang Ramadhan, bulan yang di dalamnya turun Al-Quran, bulan yang di dalmnya kita wajib berpuasa, sholat sunnah tarawih, dan keistimewaan malam lailatul qadar, yaitu malam yang kebaikannya melebihi seribu bulan. Sungguh bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh kemuliaan dan penuh keistimewaan. Dia dilebihkan atas bulan-bulan lainnya. Bulan Ramadhan adalah bulan jihad, bulan perjuangan untuk meningkatkan iman, dibutuhkan kesabaran dan keikhlasan menjalankannya.
Saudaraku,
ALLAH berfirman, “Bulan Ramdahna adalah bulan yang padanya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan menerangkan tentang petunjuk itu, serta pemisah antara yang haq dan yang batil.” (Q.S Al-Baqarah:185)
Saudaraku,
ayat ini menunjukkan kepada kita keistimewaan yang ada pada bulan ramadhan, yaitu pada bulan ramadhan itu Al-Qur’an diturunkan untuk memberi petunjuk pada kita tentang yang haq dan yang bathil sehingga menjadi petunjuk jalan bagi kita untuk mengarungi hidup ini. Jika Al-Qur’an tidak diturunkan tentu kita masih hidup dalam zaman yang penuh dengan kejahiliyahan. Pada bulan itu manusia diwajibkan berpuasa, menahan lapar dan dahaga, mengendalikan hawa nafsu serta melatih kesabaran. Puasa yang kita lakukan hanya diniatkan untuk ALLAH, tidak ada yang mengetahui ibadah kita kecuali diri kita sendiri dan ALLAH. Pada malam harinya kita melakukan shalat sunnah tarawih atau qiyamullail. Setelah itu pada sepuluh hari terakhir Ramadhan kita kan mendapati suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Tidak semua manusia yang bertemu dengan Ramadhan akan menjumpai malam kebaikan itu. Ramadhan sungguh suatu bulan yang sangat kita nanti-nantikan, jangan lewatkan keistimewaannya karena bisa jadi Ramadhan kali ini kita tidak berjumpa dengannya.
Saudaraku,
banyak manusia yang tidak dapat menikmati keistimewaan bulan penuh maghfirah tersebut. Kita sering tidak mengerti betapa bulan tersebut merupakan bulan yang dinanti-nantikan Rasul dan para sahabat dengan suka cita serta linangan air mata. Mereka selalu mempersiapkan ramadhan sehingga Ramadhan senantiasa memberikan arti dalam setiap kehidupan mereka. Ramadhan senantiasa dapat meningkatkan kualitas diri mereka. Bulan itu benar-benar mereka jadikan sebagai bulan latihan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada ALLAH SWT.
Saudaraku,
pernahkah kita merindukan datangnya Ramadhan, pernahkah kita berlinangan air mata ketika kita masih diberikan ksempatan mendapati Ramadhan, pernahkah kita merasakan betapa indahnya Ramadhan sehingga kita senantiasa merasa harap dan cemas ketika detik-detik menelang Ramadhan? Pernahkah kita meras kehilangan ketika ramadhan meninggalkan kita? Pernahkah, Saudarku?
Saudaraku,
akankah usia kita sampai pada Ramadhan kali ini, akankah kita dapat menjiwai maknanya. Akankah kita dapati malam yang lebih baik dari seribu bulan itu? Kita tidak pernah tahu kapan kita akan mengakhiri hidup ini, oleh karena itu tidak ada seorang pun yang akankah kita akan berjumpa dengan ramadhan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Saudaraku,
tidak ada yang bisa menjamin kita akan berjumpa dengan Ramadhan tahun ini. Tidak ada yang bisa menjamin kalau kita akan bertemu dengan Ramadhan kita akan mendapatkan kemenangan dengannya. Siapakah gerangan manusia yang beruntung bisa bertemu dengan Ramadhan dan ia mendapat kemenangan. Ia akan kembali fitri setelah sebulan menjalankan latihan. Latihan meningkatkan iman. Berlatih merasakan bagaimana jika kita setiap hari selama setahun tidak mendapatkan makan dan minum seperti sering dijumpai pada orang-orang miskin.
Saudaraku,
bulan Ramadhan adalah bulan istimewa sehingga kedatangannya selalu dirindukan. Kehadirannya selalu ditunggu dengan harap dan cemas. Berbahagialh mereka yang berjumpa dengan Ramadhan, beruntunglah mereka yang dapat memanfaatkan keistimewaan bulan Ramadhan tersebut untuk meningkatkan ibadahnya, ketaqwaannya dan melatih mengendalikan diri dari hawa nafsu yang pada bulan-bulan selain Ramadhan selalu membelenggunya.
Saudaraku,
kita harus mempersiapkan kedatangan bulan bahagia tersebut dengan suka cita dan harus kita sambut bulan barakah itu dengan segenap kemampuan yang kita miliki. Kita harus mempersiapkan segala yang ada pada diri kita, agar ketika kita memasukinya kita benar-benar dalam keadaan siap menjalankan segala amaliah di bulan itu.
Saudaraku,
jangan biarkan Ramadhan berlalu begitu saja!!! Untuk itu kita harus mempersiapkan segala perbekalan yang diperlukan. Ada beberapa bekal yang harus kita miliki, yaitu kita harus mempersiapakan ruhiyah, fisik yang kuat, ilmu dan kesiapan harta. Semoga kita termasuk orang yang beruntung dapat menjumpai Ramadhan dan mendapatkan kemuliaan dan kemenangan di bulan tersebut. Amiin.
Wallahu a’lam bish-showab.
(ana tulis kembali dari kertas yg diberikan seorang saudara beberapa tahun silam. Semoga bermanfaat!)
Mohon maaf atas salah dan khilaf kami selama ini. Marhaban yaa Ramadhan. Semoga Ramadhan kali ini bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya. Amin...