
“Hidup itu sawang-sinawang. Kita sering melihat kelebihan orang lain. Rumput tetangga pasti terlihat lebih ijo royo-royo. Karenanya, lebih baik kita melihat diri kita sendiri.”Kali ini saya menyadur bahasa yang digunakan oleh seorang dosen muda yang kini kuliah di Austalia. Saya takjub, dengan kesederhanaannya dalam keseharian. Terlebih ketika mencoba memahami bagaimana beliau memandang kehidupan. Meski tidak dekat, saya banyak mendengar kisah beliau...